Agar Tidak Menjadi Harapan Belaka, Cobalah 6 Tips Menulis Buku Berikut Ini

Tulisan kali ini dari guest blogger Lymu Nika.

Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang cukup kompleks.

Keterampilan tersebut harus didahului dengan aktivitas menyimak dan membaca untuk menambah pengetahuan dan kosakata. Menulis juga membutuhkan ketekunan.

Penulis harus konsisten dalam menjaga semangat menulis. Selain itu, menulis termasuk keterampilan. Jadi, saat Anda melakukannya berkali-kali, tulisan akan semakin bagus.

Mulailah menulis hal-hal sederhana, seperti blog yang menceritakan pengalaman sehari-hari seperti tips-tips singkat.

Banyak orang mengatakan ingin menjadi penulis buku. Akan tetapi, hal tersebut terkadang hanya berakhir dengan harapan belaka.

Supaya niat tersebut terlaksana, berikut ini adalah 6 tips menulis sebuah buku yang dapat Anda coba.


#1 Menentukan Tema Tulisan

Baik itu menulis buku fiksi atau nonfiksi harus diawali dengan menentukan tema. Lebih baik Anda memilih tema yang spresifik agar mudah untuk mengupasnya secara mendalam.

Tulislah hal-hal yang Anda sukai dan kuasai. Hal tersebut akan memudahkan Anda mengembangkan isi buku. Menulis hal yang disukai membuat Anda makin semangat, sedangkan hal yang dikuasai membuat Anda menulis dengan lebih percaya diri.

#2 Melakukan Riset
Riset merupakan hal yang sangat penting saat memulai menulis. Pengamatan tersebut menunjang keakuratan informasi dalam buku Anda nantinya. Selain itu, riset tersebut membuat Anda menulis berdasarkan fakta, bukan opini semata.

Riset tersebut tidak menjadi hal yang berat jika Anda menulis hal yang dikuasai. Tentu saja Anda sudah memiliki bekal teori dan pengalaman sebelum memulai menulisnya.

#3 Membaca Buku dengan Tema Serupa
Saat akan memulai menulis buku ilmiah, membaca buku serupa sangat dianjurkan untuk menguatkan teori. Buku ilmiah ditulis dengan mengutip beberapa pendapat pakar, kemudian mengelaborasinya dengan pendapat Anda.

Keterampilan tersebut harus didahului dengan aktivitas menyimak dan membaca untuk menambah pengetahuan dan kosakata. Menulis juga membutuhkan ketekunan.

Keterampilan tersebut harus didahului dengan aktivitas menyimak dan membaca untuk menambah pengetahuan dan kosakata. Menulis juga membutuhkan ketekunan.

Buku serupa juga akan menjadi model buku yang Anda tulis. Hal tersebut akan menginspirasi Anda untuk memaparkan tulisan. Anda tertarik untuk menulis buku, membacalah mulai sekarang.

Jika Anda tidak memiliki banyak waktu untuk memilih buku mana yang harus dibaca, bacalah review buku terlebih dahulu. Ulasan tersebut akan membantu Anda menemukan buku yang paling tepat untuk dibaca sesuai tema tulisan.

#4 Memulai Menulis Buku

Saat semua persiapan telah dilakukan, segeralah mulai menulis. Tahap ini cukup berat sebetulnya. Mengapa demikian? Terkadang keinginan untuk menulis itu ada. Karena tidak tahu harus mulai menulis dari mana, bisa jadi hal tersebut tinggal harapan belaka.

Awali dengan membuat kerangka tulisan untuk memudahkan Anda menulis. Selanjutnya, siapkan buku-buku pendukung untuk setiap bab yang Anda tulis.

Setelah itu, mulailah menulis apa saja yang Anda pikirkan.
Jangan menulis sambil menyuntingnya. Tulis saja semuanya, kemudian baca setelah jadi. Setelah itu baru menyunting bahasa maupun isinya.

#5 Jangan Berhenti Sebelum Tulisan Selesai
Saat keinginan menulis buku menggebu, Anda pasti semangat melakukannya. Akan tetapi, pekerjaan yang banyak terkadang membuat Anda terhenti. Hal tersebut yang terkadang menjadi kendala apabila tidak segera kembali menulis. Itulah alasan beberapa orang memiliki calon buku yang akhirnya belum selesai ditulis.

Sebaiknya, Anda menyelesaikan satu tulisan, kemudian lanjut menulis tema berikutnya. Anda boleh saja berhenti sejenak saat lelah atau kurang bahan untuk tulisan. Setelah itu, lanjutkan lagi untuk menulis sampai selesai. Konsistensi dan kesabaran Anda tentu diuji di sini.

#6 Meminta Orang Lain Membaca Tulisan Anda

Tips menulis buku selanjutnya adalah menyunting. Tahap pertama penyuntingan adalah koreksi dari penulis sendiri. Anda tidak boleh malas membaca ulang tulisan sendiri. Perbaiki keefektifan kalimat, tata tulis, tanda baca, dan layout tulisan jika diperlukan.

Tahap kedua adalah menyerahkan tulisan untuk dibaca orang lain. Kehadiran proof-reader akan membantu Anda menemukan kesalahan tulisan. Kesalahan tersebut dapat berupa keakuratan data, kedalaman isi, pilihan kata, ejaan, tanda baca, dan tata letak buku.

Menulis buku membutuhkan kepercayaan diri yang lebih. Anda harus yakin mampu menghadirkan tulisan yang baik dan bermanfaat untuk orang lain. Berniatlah untuk menyebarkan ilmu yang Anda miliki melalui tulisan.

Selamat menulis.

Comments

  1. Kanala.id

    Sepakat. Untuk menulis memang butuh proses dan waktu. Riset juga merupakan bagian yang penting sekali agar andal dalam menulis. Feedback dari pembaca ataupun target pembaca juga merupakan saran yang perlu untuk meningkatkan kualitas tulisan kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *