Judul : Self Driving
Penulis : Rhenald Kasali
Penerbit : Mizan
ISBN : 978-979-433-851-3
Tebal : 270 halaman
Tahun Terbit : 2014
Cetakan : ke 12 Februari 2016
Genre : Non Fiksi
Salam sehat dan sukses selalu.
Buku yang saya review di sini adalah salah satu karya pak Rhenald Kasali. Buku bercover warna merah ini sangat menarik.
Mari kita simak reviu buku berjudul Self Driving.
Buku setebal lebih 270 halaman ini merupakan salah satu karya Rhenald Kasali. Satu hal yang saya kagumi dalam setiap tulisan beliau yaitu tulisannya sangat mudah diikuti, sehingga kadang-kadang tidak terasa kalau satu bab telah selesai dibaca. Sebagai perbandingan, saya pernah membaca suatu buku manajemen tapi harus berulang kali membacanya sebelum berpindah ke bab berikutnya.
Penulis buku memulai pembahasan mengenai driver dan passenger dalam arti sebenarnya yaitu supir dan penumpang. Yaitu bagaimana tipikal seorang supir yang mengemudikan kendaraan menuju destinasi tertentu dan mempunyai keharusan untuk mengetahui jalan dan tipikal penumpang yang hanya menumpang tanpa perlu mengetahui jalan.
Selanjutnya analogi tersebut diperluas seperti dalam sebuah cakupan organisasi dengan memetakan perilaku orang dalam organisasi yang mempunyai mental passenger dan mental driver.
Karakteristik orang yang mempunyai mental passenger diantaranya adalah tipe orang-orang yang cepat menyerah, terbelenggu dalam kehidupan yang bersifat rutinitas, bila dihadapkan dalam suatu permasalahan tidak mengetahui jalan alternatifnya, serta mudah frustasi. Sedangkan mereka yang mempunyai mental driver diantaranya adalah orang-orang yang suka dengan tantangan baru, berani mengambil risiko, bekerja dengan hati, serta menginspirasi bagi orang lain.
Dalam dua bab berturut-turut, penulis buku menyampaikan dua jenis passenger : good dan bad passengers dan dua jenis driver yaitu : good dan bad drivers. Masing-masing jenis tersebut dibahas secara tuntas dan mudah dimengerti dengan arahan bahwa semuanya bergerak ke good drivers.
Modal seorang driver adalah disiplin dan kehormatan diri. Disiplin terdiri dari forced discipline, self discipline dan indisplin. Disiplin diri yang dicontohkan dalam buku ini adalah kehidupan para samurai. Bangun di pagi hari tanpa dibangunkan untuk kemudian melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara otomatis.
Menjadi seorang driver diistilahkan bukan hanya bisa menyetir dan mempunyai SIM saja tapi harus dapat berbuat banyak dalam posisi di organisasinya. Harus mampu men-drive dirinya sendiri (drive yourself) melalui disiplin diri serta berpikir kreatif dan kritis, men-drive orang lain (drive others) melalui kepemimpinan dan kekuatan memberi serta men-drive organisasi (drive your organization) melalui pemikiran untuk perubahan serta berpikir strategis.
Dalam salah satu bab dibahas secara khusus tentang bagaimana sebuah organisasi bisa membangun cara berpikir kreatif (creative thinking) diantaranya yaitu : diperkenankannya personil organisasi berani untuk mengambil risiko, kebebasan akses terhadap sumberdaya dan informasi, adanya reward terhadap orang yang kreatif serta dukungan manajemen level atas, dan terbuka terhadap ide-ide baru serta memiliki rasa ingin tahu yang besar.
Selain creative thinking, buku ini ini mengkhususkan satu bab juga untuk membahas critical thinking. Paling tidak ada beberapa hal yang perlu dimiliki agar mempunyai cara berpikir kritis yaitu : perlunya meminta klarifikasi, keakuratan dan presisi sebuah informasi beserta relevansinya, informasi yang mendalam dan luas serta bisa diterima akan sehat dan informasi harus bebas kepentingan.
Setiap bab diuraikan secara jelas serta beberapa argumentasi yang persuasif sehingga pembaca dapat memahami maksudnya serta tergugah untuk melakukan apa yang disampaikan oleh penulis.
Keunggulan buku ini adalah adanya ilustrasi gambar atau tabel yang memudahkan pembaca untuk memahami pembahasan suatu topik. Seperti gambar yang menjelaskan pergerakan dari bad passenger ke good driver, dan tabel perbedaan seorang winner dan loser.
Selain itu tersedia sebuah boks yang merupakan kutipan berita dan tulisan penulis buku di media lain yang sejalan dengan topik bahasan. Seperti boks yang berjudul chicken stay, eagles flies tentang moral story prinsip driver passenger dan boks berjudul Batu Sakti Ponari yang mendukung ulasan tentang critical thinking.
Tambahan lainnya adalah banyak sekali kutipan-kutipan yang sangat bermanfaat, seperti “setiap langkah yang kita ambil mengajarkan kita sesuatu yang membuat kita melupakan segala ancaman dan risiko” (Eleanor Roosevelt) dan “simplicity means the achoevement of the maximum effect with minimum means” (Koichi Kawana).
Dalam tagline buku Self Driving ini Inilah yang diajarkan para CEO tangkas kepada kaum muda dan eksekutifnya agar keluar dari perangkap passenger maka sudah jelas bahwa buku ini ditujukan untuk menciptakan para driver khususnya good driver dalam sebuah organisasi.
Yang menarik adalah bagaimana seorang Rhenald Kasali sangat produktif dalam menulis. Beliau tidak pernah mendiamkan waktu-waktu kosong misalnya dalam kesempatan sedang bepergian. Beliau selalu menyempatkan untuk membaca dan menulis serta diiringi dengan bercengkarama.
Pertanyaan selanjutnya bagi kita semua, menjadi driver atau passenger?
O ya bukunya bisa didapatkan disini.
Semoga bermanfaat.
Tulisan ini dimuat juga di blog aksi2manajemen.